Home » » Ojek Setan

Ojek Setan

Written By Unknown on Minggu, 30 Juni 2013 | 18.34


Jam ditangan ku sudah menunjukan pukul 23.30 WIB dan terlihat suasana yang sangat sepi menyelimuti terminal Giwangan, Yogyakarta. Bergerak ku turun dari bus yang membawa ku dari Bandung  kembali ke Yogyakarta. Hanya ada lima penumpang di bus itu. Satu persatu dari mereka meninggalkan terminal itu dengan jemputan masing – masing. Sementara aku masih belum tahu bagaimana caranya supaya sampai ke kostan.

Aku keluarkan handphone untuk minta dijemput Bapak ku, tapi, “tuuut...tuuut...tuuuut, nomor yang anda tuju sedang sibuk, coba hubungi beberapa saat lagi” bukan suara bapak ku, tapi suara wanita yang misterius, jangan...jangan.....? karena tak ku kenal, langsung aku matikan handphone ku.

“Huwaaaah kampreeeeet!!!!” kesal ku. “Jam segini udah gak ada Trans Jogjat” mata ku sambil lihat sepanjang jalan yang sepi, hanya segelintir kendaraan yang lewat. “Ah ada taksi tu” kaki ku melangkah perlahan karena lelah mendekati taksi yang cukup jauh disebrang jalan. Belum sampai ku di taksi itu, terlihat ibu – ibu dengan anaknya lebih cepat langkahnya menghampiri taksi itu dan membawa nya pergi. “Siaalan, kalah cepet! Haduuh gimana ini, masa jalan kaki” dalam hati ku pasrah, sambil duduk di trotoan jalan sambil melepaskan lelah sejenak.

Tak berapa lama kemudian, datang sepeda motor tepat di depan ku duduk. Sepeda motor itu warnanya merah, mio matic. Seorang rambut gondrong dengan muka tertutupi masker yang mengendarainya. “Ojek mas?” dengan suara yang datar dia menawari ku ojek. Tanpa pikir panjang aku langsung berdiri dan mengiyakan permintaan itu, “Sampai jalan Parangtritis ya bang” pinta ku, dan aku pun langsung naik motor mio merah itu.

Sepanjang jalan aku merasakan hal yang aneh dia sama sekali tidak berbicara. Tiba - tiba aku mencium bau yang cukup menyengat. Setelah berpikir panjang aku baru sadar itu kaos kaki ku yang belum sempat dicuci selama 3 bulan. Motor mio ini berjalan sangat cepat. Melewati satu persatu kendaraan didepannya, menerobos lampu merah. Jujur saat itu aku merasakan ketakutan yang luar biasa. Bukan takut karena jatuh, tapi takut sampai dikostan baju ku langsung sobek – sobek.

Waktu yang normalnya ditempuh dengan 45 menit, ini aku hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai kostan. Motor mio ini berhenti tepat didepan rumah ku, sesuai permintaan ku. Ketika turun, aku bertanya, “Berapa bang?”. Dia hanya diam sejenak kemudia menjawab, “lima belas ribu mas” suaranya tidak berubah, datar. Aku langsung mengeluarkan dompet ku dan mengambil uang Rp.100.000,00 an. “Ini bang uangnya” ku sodorkan uang itu dan diambilnya. Sambil dia memegang uang ku itu, “Ada yang kecil mas uang nya?”

Dengan segera aku membuka dompet ku lagi untuk mencari uang yang lebih kecil. Namun ketika aku hendak mengeluarkan uang Rp20.000,00an. Tiba – tiba, mio merah itu..... bergerak pergi menjauh dari ku dengan kecepatan yang sangat kencang. Seketika aku langsung berteriak.... “Woooooiiiiiiiiiiiiii, Ojeeeeeeeeeeeeeeeeekk   Setaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!!!!! Balikin duit seratus ribu gue!!”

Semenjak kejadian itu, aku lebih berhati – hati kalau ketemu motor mio merah, aku harus pastikan aku membawa uang receh, biar tidak ada lagi ojek setan di muka bumi ini. Hati - hati kawan!!!
Share this article :

2 komentar:

[Trailer] Opor Operan

Mlaku Mlaku Dab!

Instagram

Tips and Tricks


 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. NB! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger