Hallo dab, dimana pun kalian
berada, cerita pertama Mlaku Mlaku di Gunung Kidul ini gue mulai tentang Pok Tunggal. Apa yang kalian pikirkan
tentang nama itu? Gue yakin kalain pasti mikir itu adalah nama makanan. Atau
nama seorang janda yang hidup sebatang kara. Terserah dah kalian mau ngartiin
apa, yang jelas Pok Tunggal itu adalah nama Pantai dab.Mungkin terdengar asing
di telingga kalian nama itu, coba mulai sekarang lebih rajin bersihin tu
telingga, karena gue akan jelasin tempat itu. R'U Ready?
Pantai Pok Tungga ini terletak di
daerah Gunung Kidul dab, ya lumayan jauh lah kalau dari kota Jogja nya. Kalau
kalain naik sepedamotor butuh waktu sekitar 2 jam, kalau naik mobil sekitar
1.30 atau kalau koprol butuh waktu sekitar 8 jam an dab bisa dibuktiin sendiri. Dari sekian alternatif
itu, gue sih suka naik motor soalnya, bakal langsung ngarsain langsung adventure mendakai gunung lewati lembah, dan melihat sungai yang mengalir indah
ke samudra *berubah menjadi ninja hatori*. Udaranya juga masih seger dab. Tapi lumayan lah, pantat agak
panas.hehehe
Tenang dab, jalan menuju pantai ini
sudah diaspal, jadi perjalanan bisa nyaman. Hanya saja sekitar 500 meter sebelum
sampai ke pantai, kalian bakal melewati jalur offroad. Jalan yang terjal karena
masih berbatu, belum lagi kalau hujan, jalur yang menantang untuk dilewati dab.
Itu adalah ujian terakhir seberapa kuat pantat kalain untuk sampai ke Pantai
Pok Tunggal.
Sesampainya di pantai, kalian hanya
akan menemui segelitir orang aja, karena memang tempat ini belum banyak yang tahu.
Karang yang memebentang menjadi pembatas jarak antara pasir putih dan laut.
Biasanya ditepi pantai banyak nelayan yang memancing, dengan alat pancing yang
panjang terbuat dari kayu atau bambu runcing, kaya mau perang gitu.
Oya, kenapa namanya Pok Tunggal????
Gini ceritanya dab, di pantai ini
hanya ada satu pohon, yang gak bakal kalian temui di tempat mana pun di dunia ini *leboy*. Dari
zaman yang tak diketahui kapan itu sampai sekarang pohon ini tumbuh subur, dan
rindang. Apa pun cuacanya, entah panas, hujan, salju, semi tetap pohon ini tidak akan layu
dab. Kok bisa? Seandainya pohon itu bisa bicara, mungkin dia akan cerita asal usulnya. Tapi yang jelas ini adalah sebuah penghargaan tersendiri buat pohon ini, karena namanya dikenang wisatawan.
*skip* Biasanya di pohon ini dipakai buat foto model atau acara apa pun di
televisi yang shooting di pantai ini pasti backgroundnya adalah pohon ini dab.
Penasaran ya kayak apa bentunya? Hahaha.
Cuacanya disini panaaaaas banget dab, tapi tetep asik. Lu juga bisa nikmatin pantai ini. dari atas bukit. Caranya? Naikin jalan setapak, tapi hati - hati dab, karena jalannya cukup licin dan menanjak, ditambag ada jalan yang longsor. Jadi kalian harus ekstra pelan - pelan. Sebelum sampai kepuncak, kalian akan menemui batu kapur yang asiiik buat foto.hehe
Sesampainya diatas, kalian harus bayar Rp 2000,00 buat biaya memperbaiki jalan yang rusak tadi dab. tapi kalau gak ada seiklasnya juga boleh kok. Diatas kalian bisa istirahat di gubuk kecil sambil menatap luas laut biru dan pemandangan yang supeeeer keren. Nelayan yang lagi mancing seperti liliput yang sedang mencari putri saljut yang terlelap.
Oya, kalau kalian makan diatas, tolooong jangan buang makannya di laut ya, nanti si Roro bisa marah.hehe. Selamat menikmatiiii kawan.
0 komentar:
Posting Komentar